|
AC Sharp AH-A5SEY (Sharp Indonesia) |
Setelah beberapa waktu yang lalu Om Djumbo dan istri membeli rumah di suatu perumahan, maka beberapa saat kemudian kami berencana untuk membeli AC untuk dipasang di kamar utama kami. Adapun ukuran kamar utama kami ini berukuran 3x3m.
Walaupun sebelumnya Om Djumbo sering berurusan dengan AC namun ini merupakan pengalaman kami yang pertama untuk memutuskan hendak membeli AC merk apa dan lain sebagainya untuk rumah kami sendiri.
Seperti biasa kami melakukan riset kecil-kecilan melalui internet dan beberapa kolega yang bisa kami minta pendapatnya.
Hal pertama yang kami pelajari adalah mengenai satuan BTU (British Thermal Unit).
Satuan ini adalah perhitungan suatu kebutuhan kapasitas
pendingin (AC) untuk kebutuhan ruangan yang akan digunakan agar
diperoleh hasil yang hemat dan optimal. Untuk satuan daya dari AC sendiri adalah PK (Paard Kracht/ Horse Power/ Tenaga Kuda).
Untuk menghitung BTU pada AC digunakan rumus :
Rumus kebutuhan (BTU)/h=(W x H x I x L x E)/60
Keterangan:
- 1 meter = 3,28 feet
- W= panjang ruang dalam feet (kaki)
- H = tinggi ruang dalam feet (kaki) dengan asumsi ketinggian ruangan
sekitar 3 meter, apabila lebih tinggi dari 3 meter maka setiap
kelipatan 1 meter dikalikan dengan 1.000 BTU.
- I = isikan angka 10 jika ruang berinsulasi, berada di lantai bawah, atau berhimpit dengan ruang lain. Isikan angka 18 jika ruang di lantai atas atau tidak berinsulasi.
- L = panjang ruang dalam feet (kaki)
- E = isikan angka 16 jika dinding terpanjang menghadap utara, 17 jika
menghadap timur, 18 jika menghadap selatan, dan 20 jika menghadap
barat.
Contoh cara menghitung kebutuhan kapasitas AC
- Ruang berukuran 5mx3m atau (16 kaki x 10 kaki), tidak berinsulasi,
dinding panjang menghadap ke barat. Kebutuhan BTU = (16 x 10 x 18 x 10 x
20) / 60 = 9.600 BTU.
- Ruang berukuran 3mx3m atau (10kaki x 10kaki), ventilasi minim,
berinsulasi, dinding menghadap utara. Kebutuhan BTU = (10 x 10 x 10 x 10
x 16) / 60 = 2.666,6 BTU.
Oke, itu rumus resminya. Namun ada rumus praktisnya juga yaitu :
Rumus Kebutuhan BTU : L(m2) x 500 BTU
contoh : 3mx3mx500 = 9m2x500 = 4500 BTU ~ 5000 BTU
Kapasitas AC yang umum di pasaran berdasarkan daya listrik
(PK) dapat digambarkan equivalen dengan kapasitas AC dalam BTU/h, yaitu sbb:
- AC 1/2PK = + 5.000 BTU/h
- AC 3/4PK = + 7.000 BTU/h
- AC 1PK = + 9.000 BTU/h
- AC 1,5PK = + 12.000 BTU/h
- AC 2PK = + 18.000 BTU/h
Sebagai contoh:
Daya : 1/2 PK artinya : (1 PK = 745,7 Watt) x 1/2 = 373 Watt .
Kapasitas Pendingin : 5000 BTU/h - 1,47 kW
Artinya : Menunjukkan kecepatan kapasitas pendinginan ruangan = 5000 BTU
(British Thermal Unit) per jam (kapasitasnya setara dengan 1470 Watt).
Memilih nilai BTU yang benar untuk AC ini harus
pas karena jika terlalu rendah AC tidak akan dapat benar-benar mendinginkan
ruangan, kinerja kompresor akan diforsir dan pada akhirnya umur kompresor tidak akan bertahan lama. Namun jika terlalu tinggi nilai BTUnya maka akan terjadi pemborosan listrik dan juga over budget.
Hal lain yang perlu kami perhatikan :
- Jika ruangan cukup teduh maka kita dapat mengurangi kapasitas BTU sampai dengan 10%
- Jika ruangan banyak matahari maka kita dapat menambahkan kapasitas BTU sebanyak 10%
- Jika ruangan selalu diisi oleh 2 orang atau lebih, sebaiknya anda menambahkan 600 BTU untuk setiap orang
- Jika AC digunakan di dapur, tambahkan 4.000 BTU
- Jika menggunakan AC inverter, maka naikkan satu satuan di atasnya agar kinerja AC tidak terlalu ngoyo dan pendinginan dapat cepat tercapai.
- Jika panjang pipa lebih dari panjang pipa standard (>10m) maka disarankan untuk menaikkan ukuran PK satu level ke atas. Contoh AC
1/2 PK tapi berhubung jarak indoor dan outdoor harus mencapai 13 atau 15
meter bahkan lebih (hal ini biasa terjadi bila ada pemasangan AC di ruko
dimana unit indoor berada di lantai 1, unit outdoor ada di dak atas
lantai 4) maka kami menyarankan agar PK AC dinaikan menjadi 3/4 PK atau
bahkan 1 PK bila ruangannya juga terdapat jendela besar dan terpapar
sinar matahari langsung.
-
Yang juga jangan dilupakan, apakah daya listrik yang digunakan cukup
bagi kapasitas listrik maksimal di rumah anda, hitung seluruh kebutuhan listrik
yang akan digunakan karena bila terlalu dekat dengan kapasitas total
listrik maka kemungkinan listrik di rumah anda sering mengalami trip (mati
mendadak).
- Ada banyak fitur tambahan yang ditawarkan oleh produsen tetapi pilihlah yang sesuai dengan kebutuhan anda.
Hal kedua yang kami pelajari adalah mengenai jenis freon.
Seperti diketahui bahwa sejak 1 Januari 2015 pemerintah Indonesia melarang penjualan AC baru menggunakan freon R22 dengan alasan freon R22 dapat merusak lapisan ozon. Sehingga setelah peraturan ini keluar maka produk AC yang keluar selanjutnya sudah menggunakan freon R32 dan freon R410A. Nah, di sinilah pilihan harus kami ambil. Apakah mau pakai freon R.32 atau freon R.410A?
Menurut survey yang telah kami lakukan di beberapa toko elektronik baik yang berbentuk toko fisik maupun toko online, untuk freon R410A seringnya digunakan pada AC tipe inverter dan rata-rata AC buatan korea menggunakan freon R410A sedangkan AC buatan Jepang biasanya menggunakan R32. AC China & AC Indonesia sama sekali ga kami masukkan di dalam radar kami.
Untuk AC inverter dari beberapa kolega yang bercerita, banyak yang merasakan bahwa AC tipe ini lebih lama dingin disamping harganya yang lebih mahal. Walaupun hal itu subyektif pada setiap individu, setidaknya memberikan gambaran kepada kami untuk mengambil pilihan.
Berikut data perbedaan tipe freon di Indonesia :
PERBEDAAN
TIPE FREON DI INDONESIA
|
JENIS
FREON
|
ODP
|
GWP
|
COOLING
INDEX
|
FLAMMABILITY
|
R.22
|
0.05
|
1810
|
100
|
TIDAK
|
R.410A
|
0
|
2090
|
92
|
TIDAK
|
R.32
|
0
|
675
|
160
|
RENDAH
|
R.290
|
0
|
kurang dari 3
|
83
|
TINGGI
|
Keterangan :
- ODP adalah Ozone Depletion Potential alias Potensi Perusakan Ozone
- GWP adalah Global Warming Potential alias Potensi Pemanasan Global
- Cooling Index adalah Angka Index Dingin
- Flammability adalah Tingkat Mudah Terbakarnya Freon.
|
Characteristics of possible next-generation refrigerants for residential and commercial air conditioners (kth.se) |
Dari tabel di atas kita bisa melihat beberapa perbedaan, yaitu :
- Freon R32 memiliki angka index dingin yang JAUH LEBIH TINGGI dibandingkan dengan tipe jenis freon lainnya.
- Freon
R32 lebih ramah lingkungan dibandingkan R410A sekalipun memiliki GWP
yang lebih rendah dibandingkan dengan freon R410A dan freon R22.
- Freon
R32 memang memiliki potensi mudah terbakar, tetapi tidak dapat membuat AC meledak bahkan ketika rumah kita terbakar.
- Freon
R290 sebenarnya adalah yang paling HIJAU. Namun, angka index dingin
yang cukup rendah dan tingkat mudah terbakar yang tinggi. Banyak brand
AC yang memutuskan untuk tidak menggunakan jenis freon ini.
Oke,
dari sini sudah dapat diketahui gambarannya bahwa kebutuhan AC kami untuk
ruangan kamar kami adalah 1/2 PK dengan menggunakan jenis freon R.32.
Pertanyaan selanjutnya adalah merk AC apa dan kisaran harganya.
|
outdoor AC Sharp AH-A5SEY dengan tipe AU-A5SEY. Tampak di badan outdoor AC tertulis jenis freon yang digunakan adalah R.32. Posisi outdoor baru saja dikeluarkan dari kardus pembungkusnya. |
Hal
ketiga yang kami pelajari
selanjutnya adalah mengenai tipe, merk dan harga AC.
Setelah mengetahui kebutuhan akan spesifikasi AC
yang akan kami beli, langkah kami selanjutnya adalah mencari kira-kira tipe AC
dan merk AC apa yang akan kami beli.
impact of changing R410A to R32 (Daikin) |
Untuk AC tipe Split
kami menemukan ada 3 tipe AC yaitu tipe standard, low-Watt dan inverter. Karena
kami sudah mendengar cukup banyak mengenai AC inverter maka sudah pasti AC tipe
ini kami coret dari daftar kami.
Sedangkan untuk
tipe low-Watt dari beberapa riset kecil kami dan dari survey ke beberapa kolega
kami didapatkan data bahwa untuk AC tipe low-Watt pada kenyataannya walaupun
Watt-nya kecil namun kecepatan pendinginan yang lama mengakibatkan kompresornya
akan dipaksa bekerja terus sehingga pada akhirnya tagihan listriknya tidak
berbeda jauh dengan tipe standar (tagihan listrik berbanding lurus dengan lama
kompresor bekerja dikali besaran Watt bawaan AC).
Oke inverter
coret, low-Watt coret pilihannya tinggal tipe standar. Sekarang AC tipe standar
merk apa dan bagaimana speknya?
Dari hasil survey
kami, sekilas kami mendapatkan gambaran untuk harga AC berturut-turut dari yang
termahal ke termurah adalah : Daikin, Panasonic, Sharp, LG & Samsung. Tentu
saja ini bersifat subyektif dan mungkin kami tidak mensurvey cukup banyak tipe
dan varian. Tapi setidaknya itulah gambaran dari kami.
Dari beberapa cerita orang-orang, untuk AC Daikin memang kualitasnya bagus
namun tidak semua toko elektronik menjualnya dan juga konon spare-partnya juga
susah. Sedangkan untuk AC LG kami juga mendapatkan cerita bahwa kelemahan
produk ini adalah suara outdoor-nya yang keras.
Oke, berarti Daikin coret, LG coret.
Kandidatnya mengerucut ke Panasonic, Sharp dan Samsung.
Walaupun Om Djumbo
yakin pembaca tahu mana yang akan Om Djumbo pilih dari hanya membaca judul
artikel ini, namun ada baiknya mengikuti cerita berikut...
Ketika kami
melakukan beberapa kali survey AC di beberapa toko elektronik, kami juga
mendapatkan beberapa penawaran dari toko-toko tersebut untuk pembelian AC
dengan skema menggunakan kartu kredit dengan cicilan 0% dan mendapatkan promo
gratis pengiriman sampai rumah, gratis bracket, gratis pemasangan, gratis pipa
sepanjang 2m dan gratis kabel listrik sepanjang 3m.
Demikian juga ketika kami survey dari beberapa toko online, ternyata harganya
jauh lebih murah dari toko fisik yang telah kami survey dan juga menawarkan
cicilan 0% dengan pembayaran menggunakan kartu kredit.
Namun harga tersebut belum termasuk harga kirim yang ketika itu dari hasil
survey kami harga biaya kirimnya paling murah adalah Rp.405.000,- dan
pengiriman paling cepat dengan harga paling murah ketika itu memakan waktu 6
(enam) hari karena posisi kami di luar Jabodetabek dan kebanyakan penjual tersebut
berasal dari Jakarta atau Surabaya.
Plus, harga yang tertera tersebut rata-rata hanya harga unitnya saja, belum
termasuk bracket, pipa, kabel dan biaya pasang. Mungkin bagi kami ketika itu
terlalu ribet dan buang waktu sehingga opsi untuk pembelian lewat toko online
terpaksa kami coret.
Setelah opsi yang
tersisa hanya lewat toko fisik, Om Djumbo dan istri-pun berdiskusi untuk
membandingkan spek termasuk dari Watt bawaan ketiga merk AC tersebut dan
berhitung mengenai harga dan benefit yang bisa didapat.
Akhirnya pilihan kami
untuk AC tipe standar dan yang paling menguntungkan ketika itu jatuh kepada AC
Sharp tipe AH-A5SEY.
Ketika itu kami memutuskan untuk membeli AC ini dengan cara dicicil menggunakan
kartu kredit Mandiri dengan cicilan 0% sekalian
memanfaatkan promo yang ada di toko tersebut.
Waktu kami beli pada bulan Maret 2017 harganya
Rp.2.600.000,- dan setelah ditambah biaya admin Mandiri sehingga total biayanya Rp.3.000.000,- include gratis ongkos kirim, gratis pemasangan, gratis pipa sepanjang 2m dan kabel listrik maksimal 3m.
Adapun untuk pembayarannya bisa dicicil dengan tenor 6 bulan sehingga cicilan per bulannya menjadi Rp.500.000,-. Tidak terlalu memberatkan per bulannya, praktis dan sesuai kebutuhan dan keinginan kami.
Ketika kami
membeli AC tersebut, kami mendapatkan kelengkapan yaitu berupa buku petunjuk pengoperasian,
kartu garansi, remote AC, bracket untuk dudukan outdoor AC, pipa sepanjang 2
meter dan kabel listrik ukuran 2x1,5m sepanjang 3 m. Yang belum termasuk dalam
paket penjualan namun diperlukan adalah jack kabel, kabel listrik tambahan
apabila panjangnya tidak mencukupi dan selang untuk menyambung saluran
pembuangan AC.
|
kartu garansi Sharp AH-A5SEY |
|
kartu garansi Sharp AH-A5SEY |
|
kartu garansi, buku petunjuk, remote AC dan baut yang merupakan kelengkapan dari paket pembelian |
Sekilas mengenai
AC Sharp AH-A5SEY, AC ini memiliki fitur Jetstream G7 yang memungkinkan kita
mendapatkan dingin maksimal ketika kita baru saja menghidupkan AC atau ketika
kita butuh dingin seketika setelah selesai berolahraga atau beraktifitas.
|
fitur JetStream G7 (Sharp Indonesia) |
Selain itu, AC Sharp AH-A5SEY ini juga memiliki fitur Coanda Gentle Cool Air yang membuat hembusan dingin AC disalurkan ke atas sehingga mengenai langit-langit ruangan untuk kemudian turun secara gravitasi ke bawah. Fitur ini sangat cocok untuk bayi ataupun orang lanjut usia yang membutuhkan dingin yang sejuk namun tidak sampai dingin yang menggigit.
|
fitur Coanda Flow (Sharp Indonesia) |