Wednesday, 10 August 2016

Pengalaman ke Raja Ampat : Raja Ampat Dive Lodge


Bulan Juni kemarin Om Djumbo mendapat bonus trip ke Raja Ampat. Berikut akan diceritakan kembali pengalaman Om Djumbo selama di Raja Ampat.

Mendapat kesempatan ke Raja Ampat tentunya adalah sebuah kesempatan yang sangat berharga. Apalagi kalau ikut tur dimana semuanya sudah dipersiapkan dan direncanakan.

Hal pertama yang kami lakukan ketika itu adalah kumpul di restoran KFC di bandara Soekarno Hatta sebelum keberangkatan.
Terminal E & F bandara Soetta dilihat dari pintu KFC
 Setelah semua anggota berkumpul baru kami boarding di loket Garuda Indonesia.
menuju Makassar
transit di Makassar

menuju Sorong

dari Makassar menuju Sorong kami naik Garuda Explore Jet. Awalnya sih kaget juga dengan pesawat ini karena bentuknya panjang, mirip pensil, dan lebih kecil. Tapi setelah naik, nyaman juga..... kenyamanan khas Garuda Indonesia.
Garuda Explore Jet (agen-tiket-pesawat)



tampilan kursi di dalam Garuda Explore Jet yang berkonfigurasi 2-2
Tiba di Sorong kami mendarat di Bandara Dominique Edward Osok (DEO). Kesan pertama tiba di bandara ini adalah masih lapang dan banyak pembangunan di sana sini. Mungkin masih baru ya? Sayang Om Djumbo tidak sempat foto-foto.

Setelah tiba di Sorong kami disambut tour leader kami beserta timnya dan setelah perkenalan diri secukupnya kami pun diminta untuk meletakkan koper kami untuk dijadikan satu rombongan dan diangkut pick-up, belakangan kami baru tau kalau bagasi kami tersebut langsung diangkut menuju ke pelabuhan untuk diangkut ke dalam yacht, sedangkan kami semua diajak naik bus. Bus pun bergegas membawa kami menuju ke Swiss-Bellhotel untuk mendapatkan sarapan dan mandi pagi.

Swiss-Bell hotel Sorong, hotel yang konon masih satu group dengan Ramayana
Setelah transit dari hotel rombongan kami mampir di Pagoda Sapta Ratna. Sayang karena terlalu pagi, sehingga aktifitas di pagoda ini belum dimulai, kami tidak dapat menjumpai seorang pun di sana.

Tapi setelah melihat pemandangan pelabuhan dan kota Sorong dari puncak pagoda, hal itu sedikit mengobati rasa kantuk kami setelah menempuh 7 jam perjalanan dari Jakarta.

Pagoda Sapta Ratna, Sorong - Papua

mejeng dulu ah di depan pagoda

pelabuhan Sorong dilihat dari puncak Pagoda Sapta Ratna
selfie dengan background pelabuhan Sorong, biar kayak anak kekinian....
Setelah puas foto-foto di pagoda, perjalanan kami akhirnya diteruskan menuju ke pelabuhan Sorong untuk menuju ke Kepulauan Raja Ampat.

Sewaktu kami antri masuk ke Pelabuhan Sorong, atau lebih tepatnya menunggu orang yg pegang kunci portal untuk datang membukakan (karena pelabuhan ini dioperasikan oleh militer jadi selalu ditutup portal dan satu-satunya cara membukakan adalah menghubungi orang yang memegang kuncinya..... got the picture?), kami sekalian melihat suasana kota Sorong di sekitar pelabuhan ini yang mirip dengan suasana kota di Pulau Jawa pertengahan tahun 80-an.

Setelah bus kami bisa masuk dan sementara mereka mempersiapkan yacht yang akan kami naiki, tour leader kami membagikan pin untuk masuk ke daerah Raja Ampat yang berbentuk kartu yang dibelakangnya telah tertulis nama dan nomor KTP kami.
pin Raja Ampat tampak dari depan, perhatikan lubang di atas yang menandakan bulan dan di bawahnya tahun 2017 menandakan masa berakhir pin ini yang berlaku selama 1 tahun. untuk lubang paling bawah adalah tanggal pin ini dibuat. So you can say it made at 15 June 2016 right?
pin Raja Ampat tampak dari belakang dengan nama dan nomor KTP
Setelah masing-masing dari kami memperoleh pin, kemudian rombongan kami diarahkan menuju yacht yang sudah siap terparkir di pelabuhan. Yacht ini berkapasitas 30 orang dan dilengkapi dengan 2 unit AC merk Gree yang kurang dingin di dalamnya untuk penumpangnya dan mempunyai 4 mesin Yamaha yang powerfull.
tampak keempat mesin Yamaha dari belakang yacht
Sayang karena terlalu capek, satu rombongan sukses tertidur semua sehingga tidak ada yang bertahan lama menyaksikan indahnya pemandangan pulau-pulau eksotis selama perjalanan 2 jam kami menuju ke Kepulauan Raja Ampat atau tepatnya menuju ke Pulau Mansuar, tempat dimana bakal tempat penginapan kami berada.

Setelah mendekati pulau Mansuar kami pun dibangunkan oleh tour leader kami untuk bersiap-siap. 

Sesampainya di jetty kami segera berebut mengurusi koper kami yang terakhir kali kami lihat di bandara DEO. Tidak lupa foto-foto dulu di pintu masuk Raja Ampat Dive Lodge, tempat dimana kami akan menghabiskan 2 hari ke depan di Raja Ampat.

selfie di jetty Raja Ampat Dive Lodge
jalan masuk dari jetty menuju ke penginapan Raja Ampat Dive Lodge
jalan masuk ke Raja Ampat Dive Lodge
Tiba di penginapan kami disambut oleh pegawai penginapan dengan welcome drink berupa segelas jus jeruk dingin yang somehow became the freshnest drink on that day...dan tak ketinggalan handuk dingin yang sudah digulung sedemikian rupa menjadi demikian kecil sehingga kalau Om Djumbo disuruh untuk gulung itu handuk pasti bingung deh. he...he...he....

Oya, pegawai penginapan itu juga menambahkan bahwa selama berada di penginapan bisa mengambil air putih, teh atau kopi di lobby gratis selama 24 jam. (Hal yang kemudian sering kami lakukan selama berada di sana ketika malam hari blm bisa tidur sambil telepon keluarga atau wifi gratisan dan minum teh sambil duduk menghadap laut)

Setelah sambutan secukupnya, kami dipanggil nama kami satu persatu untuk diberi nomor kamar dan disandingkan dengan partner sekamar kami. Kebetulan partner sekamar Om Djumbo sudah Om kenal jadi gak masalah deh....

Langsung saja kami menuju kamar kami untuk bersiap-siap dan mandi (lagi)...

jalan menuju kamar

kamar kami terlihat dari depan

ayunan di depan kamar dengan pemandangan pantai dan laut
suasana di dalam kamar
susaana di dalam kamar

pintu masuk menuju kamar mandi
Raja Ampat Dive Lodge adalah penginapan yang nyaman yang terletak eksklusif di pulau Mansuar dimana burung dan monyet sering terdengar dari belakang kamar kami karena memang di belakang kamar kami ini masih berupa hutan alami.

Pemandangan di depan kami adalah laut berbalur pasir putih yang masih perawan membuat siapapun yang menginap di sini pasti betah.

Satu-satunya kekurangan yang ada di tempat ini adalah sinyal telepon yang hanya (per Juni 2016) tersedia untuk provider Telkomsel. Mengenai hal ini sewaktu di Sorong pun, tour leader kami juga bercerita bahwa di Kota Sorong provider yang sinyalnya bagus hanya Telkomsel, sedangkan untuk Indosat kurang stabil apalagi provider lain bablaas alias ga ada sinyal.

Sialnya setelah beberapa lama di dalam kamar, baru kami sadar di sini tidak ada TV. Yang jelas alasannya karena tidak ada sinyal. Tapi penginapan sebesar ini yang kata orang penginapan punyanya orang Bali kalau ga ada hiburannya rasanya gimanaaa gitu.... Satu-satunya hiburan jika malam hari adalah internetan dengan memanfaatkan sinyal wifi dari penginapan. Tapi sinyalnya terbatas hanya sampai lobby....

Oya, esoknya baru kami tahu bahwa ternyata sore hari kemarin Raja Ampat Dive Lodge kedatangan tamu Andy F Noya presenter Kick Andy di MetroTV beserta kru yang hendak mengadakan peliputan di Raja Ampat.

Itupun kami tau dari cerita pegawai penginapan karena rata-rata rombongan kami tertidur pulas di malam hari itu karena kecapaian. Sayang beliau hanya mampir sebentar saja untuk makan malam tidak menginap. Berikut foto beliau waktu selfie di Raja Ampat Dive Lodge.
screenshot dari facebook Andy F Noya yang kami lihat esok harinya
(di sana jam 7 malam baru mulai gelap guys)


OK guys, sampai di sini dulu ceritanya. Besok lanjut lagi yah....

See You soon....


cerita terkait : Garuda Indonesia safety video 2012

No comments:

Post a Comment